Asallamuallaikum, wr, wb.
Pendahuluan
Halooo sahabat teknik maintenance workshop dimana pada artikel saya kali ini saya ingin berbagi pengalaman tentang perbaikan peralatan listrik mengenai genset atau generator set pada teganganya drop.
Lalu bagaimana cara mengatasi tegangan drop pada genset atau voltase genset drop ketika genset menggunakan beban.
Nah kenapa kira-kira bisa begitu?!
Nah dengan adanya artikel ini semoga sedikit memberikan pencerahan untuk kawan-kawan teknik maintenance workshop.
Simak baca sampai habis.
Cek it's out
Teori penunjang
Generator set atau yang dikenal Dengan sebutan genset sebagai pembangkit listrik tenaga diesel. Yang dimana memanfaatkan mesin diesel untuk mengerakan generator pada poros yang disatukan melalui coupling.
Dengan kata lain genset memanfaatkan energi mekanik menjadi energi listrik. Dengan bantuan dari mesin diesel untuk mengerakan generator, pada umumnya genset memiliki bahan bakar berbentuk fosil. Dengan adanya bahan bakar ini maka genset anda akan dapat bekerja membuat dan menghasilkan listrik dari kombinasi mesin diesel dan generator.
Generator atau genset memiliki beberapa tipe jika kita melihat dari sudut pandang phasa genset yakni genset 1 phase dan genset 3 phase, 1 phase biasanya digunakan untuk daya yang relatif kecil dan daya yang cukup besar pada genset tegangan 380 VAC.
Lalau pertanyaanya berapa nilai kapasitas ukuran genset yang dinyatakan kecil pada nilai daya maksimum genset dan berapa daya nilai kapasitas pembangkit yang besar pada mesin genset?!
Silakan cari sendiri, hehehehe.
Dalam pembangkit listrik tenaga diesel atau mesin genset, Perlu diketahui ada bebeberapa penyebab genset teman-teman yang drop (penurunan voltase) saat ada beban, simak ulasan berikut :
Penyebab tegangan genset/generator drop/turun :
- Avr rusak
- Kol (sikat brush)
- Tegangan 3 phase kurang
- Beban lebih besar dari kapasitas genset
- Bearing
- Pengaturan frekuensi kurang dari 50 Hz
- Mesin diesel tidak bertenaga
- 1 phase kurang dari 220 VAC
- Slip ring (sikat brush)
Pada penyebab diatas adalah macam-macam ciri dan indikasi pada genset yang turun pada tegangan atau voltase genset.
Berikut penjelasan genset/generator pada tegangan yang turun ketika ada beban terpakai.
- Avr rusak
Avr rusak |
Pada genset atau generator yang tegangannya ngedrop salah satu penyebab pada point no 1 ini bisa jadi kemungkinan avr anda sedang mengalami troubel. akibatnya exciter kurang menghasilkan medan magnet dari keluaran AVR. berupa arus DC, karna exciter sebuah perangkat menghasilkan fluks magnetik yang diperlukan untuk menghasilkan induksi tegangan output pada kumparan amature stator.
2. Kol sikat brush (carbon brush)
Pada pada generator seperti yang kita ketahui fungsi sikat brush atau carbon brush untuk generator menyalurkan arus exitasi pada rotor melalui disc yang disekat oleh isolator terhadap shaf dan ada juga yang memakai carbon brush generator sebagai proteksi pelindung dari arus bocor.
Lalu ada juga generator yang memakai dioda tanpa penggunaan carbon brush Sperti generator yang kita pakai ditempat kita kerja dengan menggunakan 6 buah dioda penyearah, untuk meninggkatkan medan magnet melalui kumparan rotor. Ah sudahlah....ntar makin panjang dan ribet kalau membahas bagian dalam generator.
Catatan
Lakualan pengecekaan jika menggunakan sikat brush dikomutator.
Lakukan pengecekan dioda jika menggunakan dioda.
3. Tegangan 3 phase kurang
Nilai tegangan 3 phase kurang pada genset |
Pada tegangan keluaraan generator biasanya ini adalah salah satu penyebab generator tegangan drop atau turun karna tegangan yang diseting di AVR, ketika tidak mencapai nilai 380V-400V. Maka bisa dipastikan generator akan drop pada tegangan pembangkit, untuk itu lakukan pengukuran pada kabel 3 phase dengan nilai pengukuran pada alat ukur terbaca 380-400 V.
Ukur kabel R dan S, S dan T dan S dan R.
Jika nilai hasil pengukuran kabel 3 phase tidak mencapai rate tegangan 380-400V maka teman-teman bisa setting di AVR samalpai batas nilai 380 atau 400V.
4. Beban lebih besar dari kapasitas genset
Mungkin pada bagaian ini saya tidak perlu menjelaskan. Karna saya rasa teman-teman sudah paham dengan point no 4 ini yaitu beban lebih besar dari kapasitas pembangkit.
Lakukan perhitungan yang akurat untuk mengetahui kapasitas pembabngkit atau bisa melihat name plate dinamo.
5. Bearing
Bering generator adalah kemungkinan bisa jadi salah satu penyebab generator drop atau turun pada tegangan ntah itu bering pecah atau korosi, Sehingga perlu pemeriksaan yang lebih lanjut karna bearing generator berperan peting dalam laju putaran suatu rotor.
Untuk itu lakukan pengecekan pada bearing kali-kali aja bosku melihat bearing memang salah satu penyebab tegangan drop, yang memberatkan putaran. Bering yang tidak maksimal dan berputar mengikuti putaran rotor sama saja membuat tegangan voltase pada genset turun.
Oke sampai disini paham, kita lanjut.
6. Frekuesi
Frekuesi adalah kemungkinan penyebab generator drop tegangan, untuk itu lakukan penambahan nilai frekuensi jika nilai tidak mencapai 50 Hz dengan menambah gas mesin diesel. Maka frekunsi akan bertambah, sesuai keinginan anda.
Tapi perlu diingat cukup sampai pada batas 50-53Hz. Gunakan alat ukur multiteter digital.
Atau baca disini untuk menggunakan multitester digital.
Saya ingin mengingatkan bahwa tegangan turun berbeda ya dengan tegangan tidak stabil. Untuk cara mengatasi tegangan tidak stabil pada genset baca link disini dibawah ini :
7. Mesin diesel tidak punya tenaga
Mesin diesel mempunyai peranan peting dalam mengerakan generator untuk menyalurkan sumber listrik ke beban. Pada umumya generator tanpa beban akan sangat kuat tetapi ketikan terkoneksi beban maka generator meraung...hehehe. disni perlu dikihat kembali kemampuan mesin diesel apakah kuat dalam melakukan energi mekanik ke listrik.
Lakukan pengecekan secara menyeluruh.
8. Tegangan 1 phase
Nah oada generator ketika kita memakai genset 3 phase maka akan ada lagi keperluan kita untuk yang lainya seperti peralatan listrik yang bertegangan 220-240V. Maka kita harus cek keluaran 1 phase sama seperti pada poin no 3. Sehingga genset tidak drop.
Lakukan pengukuran 220 R dan N, S dan N,T dan N. Biasanya untuk mendapatkan nilai 220-240 V pada 1 phase maka kita harus melakukan pengukuran point 3 agar genset atau generator tidak drop.
9. Slip ring rotor (sikat brush)
Penutup
Saya rasa cukup penjelasan diatas tentang bagaimana cara mengatasi genset yang tegangnya drop atau teganganya turun ketika menggunakan beban.
Semoga bermanfaat.
Mohon maaf apabila terdapat kata atau tulisan yang salah. Semoga teman-teman bisa menyelesaikan permasalahan yang ada pada genset teman-teman.
Semoga bermanfaat