Penjelasan tegangan 220V / 380V

Assallamualaikum,wr,wb

1. Pendahuluan

Selamat pagi salam satu semangat, Pada kesempatan ini saya ini menjelaskan tentang tengangan pada nilai 220V-380V, kenapa ada perbedaan pada nilai tegangan pada kelistrikan, tentunya ini adalah pertanyaan umum, untuk pemula maupun datang pada konsumen yang ingin pintar, langsung saja kita masuk pada dasar teori untuk pemahaman yang baik.


2. Dasar Teori

Seperti yang kita ketahui dalam sistem tanaga listrik maupun kelistrikan kita akan mengenal tegangan yang nilainya berbeda yaitu pada tegangan 220V dan 380V, sepertinya tidak asing lagi tapi pernakah teman-teman berfikir bagaimana merubah 1 phase ke 3 phase? Begitu juga sebaliknya merubah 3 pahse menjadi 1 phase, dalam merubah tegangan 1 pahse menjadi 3 phase membutuhkan suatau alat yang bernama inverter dan untuk merubah 3 phase menjadi 1 phase tidak membutuhkan sutu peralatan apapun.

Pada umumnya dalam sistem kelistrikan 3 phasa (380V) memiliki 4 kabel yang dimana dianotasikan dengan R-S-T-N, jika kita melakukan pengukuran antara phase to phase mengunakan alat ukur Volt meter maka besaran nilai dari  suatu kabel dapat kita ketahui. Misalnya begini anggap saja kita akan melakukan pengukuran antara kabel R dan S, dengan alat ukur maka kita akan mengatahui nilai dari tiap phase yang kita ukur yaitu 380V begitupun dengan kabel lainya S dan T = 380V  tiap kabel yang kita ukur dengan sistem kelistrikan 3 phase 380V (perlu diingat) dan jika kita mengukur kabel R ke N = 220V, S ke N, T Ke N Maka nilai tengangan akan didapat 220V.

Berikut gambar sudut sistem jaringan listrik 3 phase :

Sudut phasa 380V
Sudut phasa 380V
Pada gambar diatas merupakan sistem jaringan listrik 3 phase (380V) dimana tiap-tiap sudut phase R-S-T mempunyai  nilai selisih 120 drajat, pada listrik 3 phase memiliki 4 kabel atau 4 kawat penghantar lihat gambar 1, yang dimna R,S,T dan dimana N (netral), masing-masing pahase R-S-T memiliki nilai besaran sudut sinusodial sebar 120 drajat. Dengan demikian terdapat 3 vektor pada 3 phase dan kita anggap x, y, dan z yang dimana result vektronya sebagai berikut : kita akan mengggunakan rumus phytagoras

V² = x² + y² + z²

Jika masing-masing x,y dan z = 220V

V = ⎷ (3 x 220²)
    = 381 Volt

Perhitungan 220V dengan perhitungan sinus sebagai berikut  dan gambar berikut:

Sudut phase 220V
Sistem kelistrikan nilai tegangan 220V

380V : sin 120ᐤ= TN : sin 30ᐤ
380V * sin 30ᐤ = TN * sin 120ᐤ
190V  = 0,866 TN
TN = 190 : 0,866
TN = 219 Volt

Jadi jika kita tarik kesimpulan tiap phasa 380 V dan salah satu kawat phasa dihubungkan ke netral maka nilainya 220V, nilai 220V adalah nilai yang dibulatkan.


Jadi berdasarkan perhitungan dan jika kita mempraktekan menggunakan alat pengukuran maka nilai yang kita dapat tiap pengukuran, R ke S = 380V dan TN = 220V terserah kabel mana saja mau R ke N mau S ke N maka nilai ke netral tiap phasa jika diukur akan didapat 220V.

Jika kurang paham langsung saja ke prakteknya menggunakan alat ukur tang amper maupun multitester....

3. Penutup

saya rasa cukup dan sekian pada pembahasan penjelasan tentang sistem kelistrikan tegangan 220V dan 380V, mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada penulisan maupun perhitungan, artikel ini deperoleh dari berbagai sumber untuk menguji tentang judul diatas.


Terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat.. Salam hangat..

Bye-bye...

Related Posts