Cara menggunakan (Multitester / multimeter) analog untuk pemula

Asalamulaikum,wr,wb.

1. Pendahuluan


Jumpa lagi gaes bersama saya, oke langsung saja. Kali ini saya akan membahas cara menggunakan multitester analog atau cara menggunakan multimeter analog untuk pemula. Alat ukur kelistrikan ini multitester atau multimeter disebut juga dengan avometer lantas bagaimana sih cara menggunakan avometer analog?!,saya jelaskan sedikit tentang avometer ini. AVOmeter  adalah sebagai alat pengukur tegangan, tahanan, arus dan sebagainya, tapi sebelum kita masuk pada topik judul ada baiknya temen-temen berdoa agar dalam memahami artikel ini bisa dengan cepat masuk otak, kita lanjut ke dasar teori agar lebih mudah dalam pengenalan multimeter ini alat pengukur kelistrikan.

2. Dasar Teori

Pada dasarnya multitester atau multimeter adalah suatu alat yang digunakan dalam mengukur VOM (volt, ohm- meter) juga mengukur arus (amper meter) bagaimana sudah paham sedikit!!? Jangan banyak-banyak ntar nagih. Umumya alat ini digunakan sebagai pengukuran kelistrikan bersekala kecil yakni pada pengukuran amper  atau arus listrik AC dan DC (mA). Nah teman-teman dapat melihat gambar dibawah ini sebagai sarana cara memilih dan mengatur skala probe pasa multitester analog yang hendak teman-teman gunakan, mungkin gambar ini lebih kepada pengenalan dasar dululah yah, tentang bagaimana cara menggunakan multimeter analog untuk pemula, gasken.

Cara menggunakan multitester/multimeter analog.jpg
Cara menggunakan multitester / multimeter

Pada gambar diatas saya menerapkan kode jarum dan angka untuk temen-temen, agar bisa memahami dari kode diatas dengan penjelasan langkah demi langkah pengunaan atau cara memakai multitester analog dan cara menggunakan multimeter analog sebagai berikut :

2.1 Keterangan angka penunjukan pada multitester / multimeter analog :

1. Selektor main
2. ACV atau alternating current (arus bolak balik)
3. DCV ( mengukur arus DC dalam satuan Volt)
4. Indikator jarum pembacaan hasil pengukuran
5. Kabel probe (kabel pembantu untuk mengukur)
6. DCmA (mengukur arus DC)
7. OHM (mengukur tahanan, hambatan listrik)
8. Pengatur kalibrasi dalam ketepatan akurasi pengukuran

Nah dari ke delapan point yang sudah saya jabar bijimane ada bayangan di kepala...atau malahan pusing...pusing minum oskadon, pance oye..heheh.

Oke saya terangkan per point agar teman-teman dapat memahami dari ke delapan point untuk acuan sebagai dasar cara yang baik dan benar dalam menggunakan multitester analog atau cara menggunakan multimeter analog untuk pemula.

Simak....atau ngopi dulu dikit...baru gasken.
2.2 Penjelasan Gambar

1. Selektor main  adalah cara pakai avometer dalam (pengaturan skala apa yang hendak kita ukur)

Pada penjelasan no 1 ( cara pakai multitester). Selektor main,  temen-temen bisa memutar ke kanan dan ke kiri guna mengukur sesuai keperluan temen-temen, contohnya temen-temen hendak mengukur  tegangan baterai atau tegangan pada aki motor. Selektor main multitester inilah yang membantu temen-temen untuk menentukan pilihan pengukuran tegangan pada aki motor dan yang harus temen-temen lakukan adalah memutar selektor main avometer pada arah DCV (mengukur tegangan searah), terdapat beberapa skala pada DCV yaitu 10 VDC, 50 VDC, 250 VDC dan 1000 VDC.

Nah skala angka pada huruf diatas adalah dasar ketentuan pengukuran tegangan pada multitester atau multimeter  temen-temen.

Note jika pengukuran real yang hendak teman-teman ukur pada besaran angka misalkan tegangan DC nya 50 V maka teman-teman tidak boleh memilih skala probe pemutaran dimultitester analog sebesar 10 VDC karena jarum akan langsung bergerak cepat naik sampai limit yakni batasanya habis. 

Bisa dipahami ya?

Kesimpulan cara penggunaan meltitester atau multimeter analog pada skala probe:

Selektor main pada  tutorial multitester / multimeter  analog adalah menentukan kita pada pengukuran dan pengarahan yang hendak kita ukur dengan memutar ke OHM, DCV, ACV, DCmA.

2. ACV (Alternating current volt)

Untuk no 2. cara penggunaanya alat avometer yakni pada ACV temen-temen bisa mengarahkan selektor main pada ACV gunanya megukur tegangan, arus bolak-balik yang terdapat dirumah-rumah. Pada ACV terdapat skala antara 10 sampai 1000, skala ini adalah menentukan besaran tegangan yang hendak kita ukur.


Cara menggunakan avometer / multimeter analog untuk pemula.jpeg
Cara menggubakan avometer / multimeter

Contoh:

Ketika temen-temen hendak mengukur tegangan, arus bolak-balik (AC) dalam besaran 380 V hendaklah mengatur selektor main pada angka skala besaran 1000 biasanya tegangan ini dipakai di industri guna memenuhi kebutuhan penggunaan sumber listrik yang besar. Untuk listrik rumah tangga temen-temen bisa menggunakan besaran skala  pada angka tegangan 250 V.

Catatan :

Memilih besaran skala antara 10 sampai 1000, pada multitester hendaklah mengetahui besaran suatu tegangan dan perbedan 380 V dan 220 V agar multitester atau avometer tidak rusak.

3. DCV (mengukur besaran tegangan suatu arus aliran listrik searah)

Pada proses pengukuran DCV temen harus paham terlebih dahulu perbeda an tegangan arus AC dan DC, tegangan AC adalah aliran arus listrik bolak-balik sedangkan Tegangan DC aliran arus listrik searah. Mungkin memang rumit jika temen-temen kurang paham dasar-dasar listrik, jika niatan temen-temen memang untuk bekal ilmu dan niatan kuat insha alloh bisa, umumnya tegangan arus listrik DC ini terdapat pada aki, batrai remote dan lain sebagainya.

Contoh pengukuran DCV :

Misalnya pada DCV multitester atau multimeter terdapat angka skala pengukuran antara 2,5 V sampai 1000 V Angka ini menentukan besaran tegangan yang hendak kita ukur misalnya pada aki motor lihat plate name aki, aki motor mempunyai tegangan 12 Volt (setiap aki mempunyai tegangan 12 volt untuk 1 unit aki) ini sepengetahuan saya.
Contohnya pada gambar berikut :

Cara menggunakan multitester / multimeter.jpg
cara menggunakan AVOmeter 

Pada gambar diatas adalah pengukuran aki (cara mengukur aki menggunakan multitester) tanda + adalah probe kabel merah dan negatif adalah probe kabel hitam, dengan tanda panah penunjukan selektor yang mengarah ke skala 50 DCV.

Catatan:

1. Baca name plate sebelum pengukuran
2. jika besaran tegangan, name plate sudah diketahui barulah melakukan pengukuran sesuai name plate peralatan yang akan diukur.

4. Indikator jarum penunjukan hasil pengukuran

Sebelum mengukur dan menggunakan multimeter pahami terlebih dahulu indikator hasil dari pengukuran, agar tidak salah pembacaan biasanya selektor skala sama dengan indikator jarum penunjukan hasil pengukuran.

5. Kabel probe pembantu + (merah) dan - (negatif)

Pada Kabel probe avometer adalah untuk mengetahui hasil pengukuran dengan menghubungkan kabel merah (+) dan kabel negatif (-).

6. DCmA (arus searah dalam satuan miliamper)

Disni multitester atau multimeter analog bisa juga digunakan untuk mengukur arus tapi dengan skala yang sangat kecil yakni mili amper.

7. Ohm adalah pengukuran suatu tahanan, hambatan aliran listrik pada suatu konduktor, dengan skala perkalian.

Catatan :

Pada Ohm ini biasanya digunakan untuk mengukur kabel yang putus menggunakan avo atau bisa juga mengukur jenis dioda dengan avo pada skala perkalian dan bisa juga untuk mengukur dan mengetahui suatu terminal terhubung apa tidak.

Cara menggunakan multimeter analog.jpg
Cara menggunakan multitester analog

8. Selektor kalibrasi adalah suatu pengukuran akurasi tahanan dan ketepatan suatu pengukuran, contohnya seperti timbangan jika tidak akurat diatur sampai ke nol (0), kalibrasi ini adalah contoh cara kalibrasi multitester atau cara kalibrasi multimeter.

Saya rasa cukup penjelesan dan penjabaran tentang penggunaan alat multitester analog dan avometer ini.

Sekian artikel cara menggunakan AVOmeter, cara menggunakan multitester analog atau cara menggunakan alat ukur Multitester / AVOmeter ini

Nah untuk lebih memahami ada baikanya teman-teman melihat video youtube yang saya buat ini :



Sekian
Wasallam
Bye-bye


Related Posts